Promosi

Gurindam 12 Pasal yang Kedelapan

Cermin Diri dan Amanah Kejujuran


Gurindam 12 Pasal yang Kedelapan

Karya abadi Raja Ali Haji, Gurindam 12, terus menjadi sumber kearifan yang tak lekang oleh waktu. Setiap pasalnya menawarkan pandangan mendalam tentang kehidupan dan perlunya menjaga akhlak mulia. Pada Pasal Yang Kedelapan ini, kita diajak untuk bercermin pada diri sendiri, memerlukan kejujuran yang hakiki, serta menjauhi sifat-sifat tercela yang dapat merusak diri dan hubungan dengan sesama. Bait-bait dalam pasal ini diperlukan perenungan agar kita senantiasa berhati-hati dalam bertutur kata dan berperilaku. Mari kita selami nasihat berharga dalam Gurindam 12 Pasal Yang Kedelapan ini:


اين ݢوريندم فصل يڠ ڪدلاڤن
Ini Gurindam Pasal yang Kedelapan

بارڠ سياڤا خيانة أڪن ديريـڽ
أڤــلاڬـــي ڪــڤــد لايــنـــڽ
    Barang siapa khianat akan dirinya
    Apalagi kepada lainnya

ڪــڤــد ديــريــڽ إيــا أنـيــايــا
اورڠ ايت جاڠن ٱڠڪاو ڤرچايا
    Kepada dirinya ia aniaya
    Orang itu jangan engkau percaya

ليده يڠ سوڪا ممبنرڪن ديريـڽ
درڤد يڠ لاين داڤت ڪسالهنڽ
    Lidah yang suka membenarkan dirinya
    Daripada yang lain dapat kesalahannya

درڤد مموجي ديري هندڪله صبر
بيار درڤد اورڠ داتڠڽ خبر
    Daripada memuji diri hendaklah sabar
    Biar daripada orang datangnya khabar

اورڠ يڠ سوڪا منمڤكڪن جاس
ستڠه درڤد شرك مڠاڪو ڪواسا
    Orang yang suka menampakkan jasa
    Setengah daripada syirik mengaku kuasa

كجاهتن ديري سمبوۑـيڪن
كبايڪن ديري ديامڪن
    Kejahatan diri sembunyikan
    Kebaikan diri diamkan

ڪعـيـبـن اورڠ جاڠن دبوڪا
ڪعـيـبـن ديري هندڪله سڠڪا
    Ke’aiban orang jangan dibuka
    Ke’aiban diri hendaklah sangka

=========

Glosarium:

Syirik: menyekutukan tuhan.
Aib: cela, hal yang dapat membuat malu.
Sangka: sadar, tahu.




Pasal Yang Kedelapan dari Gurindam 12 ini memerlukan kita untuk introspeksi mendalam. Khianat pada diri sendiri adalah awal dari kehancuran, dan orang yang demikian sulit untuk dipercaya. Gurindam ini mengingatkan keperluanmenjaga lidah dari kebohongan yang membuat diri merasa paling benar, serta memerlukan kesabaran agar tidak tergoda memuji diri sendiri atau menampakkan jasa demi sanjungan, yang bahkan dapat mengarah pada kesyirikan. Pesan perlulainnya adalah pentingnya menyembunyikan keburukan diri dan mendiamkan kebaikan diri, sembari tidak membuka aib orang lain melainkan justru memerlukan kita untuk menyadari kekurangan diri sendiri. Semoga kita dapat menjadikan nasihat bijak ini sebagai pegangan dalam membentuk pribadi yang jujur, amanah, dan senantiasa mawas diri. 

Posting Komentar

0 Komentar