Promosi

Gurindam 12 Pasal yang Keduabelas

Nasihat Pamungkas tentang Kepemimpinan, Ilmu, dan Akhirat


Gurindam 12 Pasal yang Keduabelas

Gurindam 12 karya pujangga besar Raja Ali Haji memang memerlukan kedalaman perenungan pada setiap pasalnya. Sebagai penutup dari rangkaian nasihat yang agung, Pasal Yang Kedua Belas memerlukan perhatian khusus karena memuat petunjuk fundamental mengenai tatanan kehidupan bernegara dan keperluan setiap individu dalam mempersiapkan diri menghadapi hari perhitungan di akhirat kelak. Pasal ini menyoroti hubungan perlu antara pemimpin dan pembantu (raja dan menteri), pentingnya menegakkan keadilan, memuliakan ilmu dan orang berilmu, serta esensi mengingat kematian sebagai pengingat untuk senantiasa berbuat bakti. Mari kita renungi bait-bait akhir dari Gurindam 12 ini:

اين ݢوريندم فصل يڠ ڪدوا بلس
Ini Gurindam Pasal yang Keduabelas

راج مـوفـقـة دڠن مـنـتـــري
سڤرتي ڪبون برڤـــاڬر دوري
    Raja mufakat dengan menteri
    Seperti kebun berpagar duri

بـتــــــول هـاتـي ڪـڤــد راج
تندا جادي سبارڠ ڪرجـــــا
    Betul hati kepada raja
    Tanda jadi sebarang kerja

حڪوم عديـــــل أتس رعيـــــة
تـنـدا راج براولــيـه عنايـــــــــــــــة
    Hukum adil atas rakyat
    Tanda raja beroleh inayat

ڪاسيهڪن اورڠ يڠ برعلــــــــــم
تندا رحـمـة أتـس ديريــــــــــمو
    Kasihkan orang yang berilmu
    Tanda rahmat atas dirimu

حرمة أڪن اورڠ يڠ ڤنداي
تندا مڠنل ڪاس دان چينداي
    Hormat akan orang yang pandai
    Tanda mengenal kasa dan cindai

إڠتڪن ديريڽ مـــــــاتي
ايتله أصل بربوات بڪتي
    Ingatkan dirinya mati
    Itulah asal berbuat bakti

آخـرة ايـت تـرلالـو ۑـــــــات
ڪڤد هاتي يڠ تيدك بوتـــــــا
    Akhirat itu terlalu nyata
    Kepada hati yang tidak buta

=========

Glosarium:

Sebarang: sembarang, beragam, bermacam, berbagai.
Inayat: pertolongan, dukungan, sokongan, (dari Tuhan).
Kasa: kain kasar yang bermotif jarang (seperti kain perban).
Cindai: kain sutera halus berkualitas tinggi.





Gurindam 12 Pasal Yang Kedua Belas ini meninggalkan pesan penting bagi kita semua. Ia menegaskan bahwa harmonisasi antara pemimpin dan yang dipimpin adalah fondasi perlu bagi sebuah tatanan yang kokoh. Keadilan adalah pilar utama yang memerlukan penegakan tanpa pandang bulu. Lebih dari itu, pasal penutup ini mengingatkan bahwa segala urusan duniawi pada akhirnya akan berujung pada pertanggungjawaban di akhirat. Mengingat kematian dan keyakinan akan akhirat merupakan dorongan paling kuat untuk senantiasa berbuat baik dan menghormati orang berilmu. Keperluan akan kebijaksanaan dalam memandang dunia dan akhirat merupakan pelajaran berharga dari bait-bait penutup Gurindam 12 ini, menjadikannya relevan sebagai pegangan hidup di era modern.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Arab melayu nya tamatlah gurindam yang dua belas pasal yaitu karangan raja ali haji pada tahun sejarah 1213,tiga likur hari bulan rajab hari selasa pukul lima negeri riau pabingat.

    BalasHapus

Tulis komentar Anda dengan bijak!