Peran Agama sebagai Suluh Kehidupan
Di antara khazanah sastra Melayu klasik, Gurindam 12 karya Raja Ali Haji berdiri tegak sebagai monumen kearifan. Setiap pasalnya memerlukan kita untuk berhenti sejenak, merenungi nasihat yang disampaikan dengan bahasa yang lugas namun mendalam. Pasal Yang Pertama secara langsung menyentuh aspek paling fundamental dalam eksistensi manusia: keperluan mutlak untuk beragama. Raja Ali Haji dengan tegas mengingatkan bahwa tanpa pegangan agama, seseorang akan kehilangan arah dan makna. Pasal ini memerlukan perhatian khusus di tengah dinamika kehidupan modern, sebagai pengingat bahwa spiritualitas adalah fondasi yang tak tergantikan. Mari kita hayati bait-bait pembuka yang penuh hikmah ini:
اين ݢوريندم فصل يڠ ڤرتام
Ini Gurindam Pasal yang Pertama
بــارڠ ســيــاڤــا تــيــاد ممڬڠ أڬام
سكالي-كالي تياد بوليه دبيلڠكن نام
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
بــارڠ ســيــاڤــا مـڠـنـل يڠ ٱمـڤـت
مك يـائـتـلـه اورڠ يڠ مـعـرفـة
Barang siapa mengenal yang empat
Maka ia itulah orang yang makrifat
بــارڠ ســيــاڤــا مــڠــنــل الله
سوروه دان تڬهڽ تياد إيا مۑـاله
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah
بــارڠ ســيــاڤــا مــڠــنــل ديري
مك تله مڠنل أڪن توهن يڠ بحري
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari
بــارڠ ســيــاڤــا مــڠــنــل دنيـا
تــهــولـــه إيـا بـارڠ يـڠ تـرڤـدايــا
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
بــارڠ ســيــاڤــا مــڠــنــل آخرة
تــهــولـــه إيـا دنـــيــــا مــضـــارة
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
=========
Glosarium:
Makrifat: pengetahuan yang diperoleh melalui akal.Bahari: pertama sekali, awal mula.
Mudharat: bahaya, rugi.
Bait-bait dalam Gurindam 12 Pasal Yang Pertama ini mempertegas bahwa agama bukanlah sekadar identitas, melainkan penentu eksistensi diri. Tanpa agama, "tiada boleh dibilangkan nama," sebuah ungkapan yang memerlukan kita sadar betapa pentingnya dimensi spiritual. Mengenal diri, dalam konteks ini, diperlukan sebagai jembatan untuk mengenal Sang Pencipta. Pemahaman akan hakikat dunia yang fana dan akhirat yang abadi juga perlu menjadi panduan agar kita tidak terpedaya oleh gemerlap dunia semata. Gurindam ini adalah pengingat abadi akan keperluan menjadikan agama sebagai suluh utama dalam mengarungi samudera kehidupan. Semoga kita termasuk golongan yang memegang teguh ajaran-Nya.
0 Komentar
Tulis komentar Anda dengan bijak!